Rabu, 22 April 2015

Konsep Sebuah HARI



" Semua Perbedaan Yang Kau Berikan Kepada Kami iaLah Peran Yang Akan Kami JaLani DaLam Kebahagiaan Ataupun Kekecewaan Dan Keterpurukan..
Hanya Kepadamu Kami Serahkan ROH Yang Menempati Raga, Yang BeLum Mengerti Akan Kenapa Bisa Ada Dimuka Bumi ini..
MeLengkapi Kekosongan Dengan MenjaLani Keseharian SeLayak Dan Sewajarnya Konsep Yang TeLah Kau Rancang Dengan Sempurna, Yang Otak Kami Tak Akan Bisa Mengemukakan Maksud Dari Tujuan Konsep Yang TeLah Engkau Rancang Kepada Kami..
Setiap HARI Yang Kau TeLah Buat Secara Sempurna, Yang Menentukan
 Nasib Dan Takdir Kami..
Semua Kami Lakukan Tanpa Menyadari Apa Yang Engkau TeLah Kosep Dengan Begitu Sempurnanya, Tanpa Menyadari Kisah DibaLik Konsep Tersebut..
Hanya Bisa Mencoba Mengartikan DaLam Bahasa Apa Yang TeLah Kami Buat, Dan iTupun Hanya Kami Yang Berpikiran Kepadamu..
Yang Hanya DaLam Bimbinganmu..
Yaaa ALLAH TetapLah Berikan JaLan Yang TeLah Engkau Konsepkan Secara Sempurna Kepada Kami "


Bunga Matahariku



" Akhirnya PeLuang Yang SeLama ini Terkurung, TeLah Lepas Dari Kandang Pendusta Yang Hanya Terus Menerus Menghantui Masa Depan..
MeLangkah Dari Bunga Mawar Yang Layu ke Bunga Matahari Yang Begitu ELok Bermekaran RIAnya..
Mengantarkan PeLuang iTu Menuju ke Masa Dimana Bunga Matahari Tumbuh RIAnya..
Sang Bunga Mawar Yang Layu pun Hanya Bisa Menunggu Dipetik Dan Dibuang DaLam Masa LaLu Yang Buram Durja, Dan Hanya Bisa Duduk Terdiam Dan Berkata DaLam Hati (Mungkin Memang PeLuangmu Bersama Bunga Matahari Yang Tumbuh RIAnya) "

Hadapi Dengan Senyuman





" Secara Tidak Sengaja Dan Kebetulan Pintu Mentari Terbuka Lebar Didepan Mata Yang Sayup..
Menampakkan Sinar Yang Begitu Terangnya, Hingga Sang Matahari pun Mendapat Lawan Yang Sengit Dan Sukar Untuk Berperang Dimedan Adu Perang..
Percobaan Demi Percobaan Dilalui, Dan Hanya Dua Buah Kaki Yang SeLaLu Mengiringi Setiap Mentari Yang Datang Menyinari..
Apakah Mungkin ini SaLah Satu Dari Medan PerangYang Terang Untuk PerjaLanan Perjuangan, Ataukah ini Hanya AwaL Dari GeLapnya MaLam Yang Fana Dan Layu..
Akan Tetapi Semua Harus Dihadapi Dengan Senyuman, Mau GeLap Ataupun Terang..
Tetap Tersenyum Dan Tabah WaLaupun Diakhir Air Mata Yang Jernih "

Jumat, 28 Desember 2012

Hidup Untukmu, Mati Tanpamu





Bunga, Apakah Mungkin Kau Bisa Mendengar Hati Yg Lagi Bicara..
Bicara Akan |Semua Tentang Kita| .. Melewati Hingga |Diatas NormaL| Ku .. Engkau Bagai |Bintang Di Surga| .. Dan Disini Hanya |Aku Dan Bintang| .. Melihat Keindahan Semuanya |Dibalik Awan| .. Semua Itu Butuh |Yang Terdalam| Agar Bisa Saling Mempercayai .. Namun Kini Kau Pergi Dan Kembali Dgn Berstatuskan |Kupu-Kupu Malam| .. Akan Tetapi Aku Bisa Menerima Semua Itu, Karena Kamu |Separuh Aku| ..

Percayalah, Hidup Itu |Tak Ada Yg Abadi| ..
Dan Yg Perlu Kau Tau, Aku *|Hidup Untukmu, Mati Tanpamu|

Senin, 24 September 2012

Berdoa Dalam Hening





Berdoa Dalam Hening, Menyelimuti Hati Yg Penuh Kedamaian Nan Tentram..
Membasuh Seluruh Ingatan Dimana Keterpurukan Itu Melanda Jiwa Yg Penuh Akan Pecahan Kesalahan Itu Sendiri..
Merangkul Beban Yg Tiada Hentinya KuJamahi..
Menanti Sebuah Jawaban Dari Sang Pencipta..
Penantian Kini Tlah Mendekap Kepadaku..
" Lapangkan Dada, Hirup Aroma Persembahan Darinya "

Kamis, 20 September 2012

Sahabat Bisu Ku






Terimakasih Ya Allah Kau Tlah Memberikan Kehidupan Yg Kekal Nan Tentram, Ditemani Oleh Roh-Roh Para Pepohonan Dan Dedaunan..
Diselimuti Oleh Keindahan Bunga- Bunga Yg Bemekaran Begitu Eloknya..
Bersenandung Ria Dengan Burung-Burung Yg Bernyanyi Bersama Para Pepohonan Dan Bunga-Bunga..
Membuat Hati Yg Tadinya Gelap Gulita Kini Tlah Bersinar Terangnya..
Trimakasih Ya Allah Kau Tlah Berikan Sahabat Yg Mampu Membuatku Tersenyum Indahnya..
Walaupun Para Sahabat Itu Sendiri Hanya Diam Terpaku..
Tapi Aku Tahu Dia Bernyanyi Dalam Heningnya

Jumat, 03 Agustus 2012

Curhatan Hamba Allah Yg Mulia






Berjalan Dijalan Yg Membuat Mata Ingin Slalu Meneteskan Air Yg Begitu Beningnya..
Menggeluti Hari-Hari Yg Begitu Beratnya Dipikul..
Mencari Batang Demi Batang Kayu Yg Ingin Aku Kumpulkan Menjadi Bahan Bakar Sehari-Hariku..
Mencari Nafkah Walaupun Hanya Kemampuan Singkong Rebus..
Melengkapi Singgasanaku Yg Hanya Berpondasikan Kayu Dari Hasil Pungutanku, Beralaskan Rerumputan Liar, Beratapkan Daun Kiray Dan Alang-Alang..
Menjalani Keseharianku Dengan Hanya Mengandalkan Kuasa Tuhan Yaitu Hutan Belantara..
Semua Kulakukan Dengan Penuh Keikhlasan..
Mungkin Beginilah Cara Tuhan Memberiku Kebahagiaan